Cirebon Merdeka Lebih Dulu, Tugu Proklamasi di Alun-Alun Kejaksan Jadi Saksi Bisu!

Sejarah Cirebon, Fokuscirebon.com - Cirebon MERDEKA lebih dulu, sebelum kemerdekaan yang dibacakan oleh SOEKARNO. Mungkin, tidak sedikit pun terbesit di pikiran warga Cirebon khususnya, dan Indramayu, Kuningan, Majalengka pada umumnya. Bahwa Cirebon (Ciayumajakuning) memiliki peranan penting dalam sejarah berdirinya Repbulik Indonesia. Pembacaan teks proklamasi pertama di lakukan oleh pemuda/i di Cirebon, tanggal 15 Agustus 1945 yang di pimpin oleh Dr. Soedarsono (pendiri Rumah Sakit Gunung Djati). Saksi bisu, sekaligus bukti sejarah yaitu adanya TUGU PROKLAMASI berbentuk pensil di depan alun-alun Kejaksan Kota Cirebon. 

Masih jarang yang mengetahui mengenai sejarah tersebut, janganjan orang diluar Cirebon. Masyarakat Cirebon itu sendiri tidak mahfum atas peristiwa sejarah yang sangat berpengaruh bagi daerahnya. Bagi warga diluar kota, yang pergi bolak-balik ke Cirebon, entah dalam urusan bisnis, atau ingin sekedar berwisata tentunya sering melintasi dan berkunjung ke alun-alun Kejaksan.

Namun, sedikit pernah bertanya tugu yang berbentuk pensil tersebut tugu apa? Di cirebon sendiri tugu proklamasi tersebut berada di tiga titik. Pertama di alun-alun kejaksan, kedua di Palimanan, dan ketiga di Waled (Cirebon Timur). 

Cirebon dan sekitarnya, yang merupakan basis masa dan gerakan bawah tanah dari Sutan Syahrir (Perdana mentri pertama RI), yang diberikan informasi bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 (Peristiwa Nagasaki-Hiroshima). Syahrir mengetahui berita tersebut dari Radio yang selalu dibawanya.

Mendengar kabar tersebut, sahrir menilai bahwa Kemerdekaan RI harus segera di rebut. Bukan atas dasar rundingan yang dilakukan oleh Soekarno. Kenapa? karena kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Maka harus segera direbut melihat keadaan Jepang yang telah kalah oleh Sekutu.

Dari situ Syahrir memberikan informasi kepada kader-kadernya yang berada di Cirebon untuk segera membacakan teks proklamasi, atau memproklamasikan kemerdekaan. Dr. Soedarsono (Mentri Dalam Negri kabinet Syahrir) yang memimpin membacakan teks tersebut yang dihadiri pemuda dari beberapa daerah sekitar Cirebon. Di tingkat Nasional, Syahrir menggerakan Kader pemudanya untuk segera menculik Soekarno-Hatta dan menekan mereka untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Saksi Republik Ini Berdiri

Tak banyak yang tahu, bahwa tugu berbentuk pensil yang terletak di alun-alun kejaksan Kota Cirebon dan setiap hari dilalui itu adalah sebuah monumen amat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Tugu itu dibuat untuk menandai bahwa proklamasi kemerdekaan pernah dikumandangkan di tempat itu, dua hari lebih awal dari proklamasi yang dikumandangkan oleh Sukarno dan Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No 56.

68 tahun yang lalu, pada tanggal 15 Agustus 1945 teks proklamasi dibacakan di tempat itu. Sejak tahun 2010 silam, kami telah menelusuri ke pusat arsip daerah dan mendatangi beberapa orang saksi yang menyaksikan pembacaan proklamasi itu langsung.  Namun sayang, teks tersebut hilang dan tak diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Suganda (82) -saat ini beliau sudah tiada-  salah seorang saksi hidup yang menghadiri proklamasi tersebut menuturkan bahwa ketika itu jumlah orang yang hadir sekitar 150 sampai 200 orang.

“Orang yang membacakan teks itu kepala Rumah Sakit Kesambi -nama Rumah Sakit Gunung Jati di jaman pra kemerdekaan-, (alm) Dokter Sudarsono -ayah Dr Juwono Sudarsono- namanya.” ujarnya kepada SetaraNews yang kami wawancarai di bulan Agustus tahun 2010 silam.

“Saya ketika itu hadir sebagai tentara pelajar. Saat itu, saya mendengar kabar dari senior bahwa Jepang telah kalah perang. Saat itu banyak warga yang keluar rumah dan berkumpul di jalanan sepanjang palimanan (rumahnya) menuju ke Kota (Cirebon). Merinding kalau ingat masa itu. Rakyat terlihat gembira sekaligus gelisah. Kelompok pemuda takut setelah Jepang kalah Belanda akan datang lagi.” Terangnya.

Hasil Gerakan Bawah Tanah

Menurut buku yang ditulis oleh Rudolf Mrazek berjudul Sjahrir, Bung Sjahrir mengatakan teks proklamasinya diketik sepanjang 300 kata. Teks itu bukan berarti anti-Jepang atau anti-Belanda. ”Pada dasarnya menggambarkan penderitaan rakyat di bawah pemerintahan Jepang dan rakyat Indonesia tidak mau diserahkan ke tangan pemerintahan kolonial lain,” kata Sjahrir seperti ditulis dalam buku Mrazek. Sjahrir pun mengatakan kehilangan teks proklamasi yang disimpannya.

Selain itu, menurut (alm) Des Alwi, anak angkat Sjahrir. Teks proklamasi yang dibacakan Soedarsono adalah hasil karya Sjahrir dan aktivis gerakan bawah tanah lainnya.

Penyusunan teks proklamasi ini, antara lain, melibatkan Soekarni, Chaerul Saleh, Eri Sudewo, Johan Nur, dan Abu Bakar Lubis. Penyusunan teks dikerjakan di Asrama Prapatan Nomor 10, Jakarta, pada 13 Agustus. Asrama Prapatan kala itu sering dijadikan tempat nongkrong para anggota gerakan bawah tanah.
Des hanya mengingat sebaris teks proklamasi versi kelompok gerakan bawah tanah: ”Kami bangsa Indonesia dengan ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia karena kami tak mau dijajah dengan siapa pun juga.”

Selain mempersiapkan proklamasi, Sjahrir dengan semangat tinggi mengerahkan massa menyebarkan ”virus” proklamasi. Stasiun Gambir dijadikan arena untuk berdemonstrasi. Stasiun radio dan kantor polisi militer pun sempat akan diduduki. Kala itu, Des dan sekelompok mahasiswa bergerak hendak membajak stasiun radio Hoosoo Kyoku di Gambir agar teks proklamasi tersebar. Usaha tersebut gagal karena Kenpeitai menjaga rapat stasiun radio tersebut.

Tapi simpul-simpul gerakan bawah tanah terus bergerak cepat, menderu-deru dari satu kota ke kota lain, menyampaikan pesan Sjahrir. Dan keinginan Sjahrir agar proklamasi Indonesia segera didengungkan itu pun sampai di Cirebon.

Notes:
Informasi lebih lengkap kunjungi http://www.sosialiscirebon.com/
Datang ke tugu Proklamasi, agar lebih meyakinkan!

No comments:
Write komentar

Terima kasih sudah bertanya dan memberi komentar. Mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak bisa kami jawab atau kurang memuaskan!

Featured

Recent Posts Widget